Iklan tulis mulai
dikenal sejak zaman Yunani kuno. Ketika itu, iklan berisi mengenai penjualan
budak-budak dan mengenai penyelenggaraan suatu pertunjukan atau pertandingan.
Bangsa Mesir, Yunani dan Roma telah menggunakan bahan dari pohon lontar
(papyrus) sebagia media iklannya. Peninggalan iklan zaman dulu yang lainnya ada
dalam bentuk lukisan dinding atau tembok yang banyak ditemukan di Asia, Afrika
dan Amerika Selatan.
Metode periklanan
yang ditulis dengan tangan di media kertas pertama kali ditemukan di Inggris.
Iklan pertama yang dicetak ditemukan pada Imperial Intelligencer Inggris pada
bulan Maret 1648. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada abad ke-19,
periklanan pun mengalami perkembangan yang signifikan. Pada bulan Juli 1836,
koran Perancis La Presse adalah koran pertama yang menyertakan iklan berbayar pada
terbitannya, sehingga memungkinkan mereka untuk menjual korannya dengan harga
yang lebih murah, memperluas pangsa pasarnya dan meningkatkan keuntungan
perusahaan, metode tersebut akhirnya banyak ditiru oleh media lainnya.
Pada tahun 1842,
Volney B. Palmer membeli sejumlah besar space di berbagai surat kabar (koran)
di Philadelphia dengan harga diskon kemudian menjualnya kembali dengan harga
yang lebih tinggi bagi para pengiklan. Semua materi iklan masih disiapkan oleh
pihak pengiklan, jadi pada dasarnya Palmer adalah seorang broker space iklan,
tetapi walaupun begitu, kegiatan Palmer tersebut merupakan akar dari agen
periklanan modern. Akhir abad 19, biro iklan N. W. Ayer & Son didirikan.
Ayer & Son menawarkan untuk merencanakan, membuat, dan melaksanakan
kampanye iklan secara lengkap bagi para pelanggannya. Hal ini berkembang sampai
pada tahun 1900an, agen periklanan telah menjadi titik fokus dari perencanaan
kreatif, dan bidang advertising / periklanan sudah menjadi sebagai sebuah
profesi.
Iklan di Indonesia
Iklan pertama kali
diperkenalkan di nusantara oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda periode 1619 -
1629 Jan Pieterzoon Coen. J.P. Coen juga adalah penerbit Bataviasche Nouvelle,
surat kabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad setelah J.P.
Coen meninggal.
Pada pergantian abad
19 ke 20, terdapat beberapa pilihan karir bagi kaum wanita dalam dunia bisnis,
dan periklanan merupakan salah satunya. Pada umumnya wanita yang bertanggung
jawab untuk sebagian besar pembelian yang dilakukan dalam rumah tangga mereka,
pengiklan dan lembaga yang terkait mengakui nilai wawasan wanita dalam proses
kreatif.
Pada awal 1920-an,
stasiun radio pertama didirikan oleh produsen peralatan radio dan retailer yang
menawarkan program-program dalam rangka untuk menjual lebih banyak radio kepada
konsumen. Seiring waktu berlalu, banyak organisasi non-profit mengikuti dalam
mendirikan stasiun radio mereka sendiri termasuk sekolah, klub dan
kelompok-kelompok masyarakat. Ketika praktek program sponsor dipopulerkan, masing-masing
program radio biasanya disponsori oleh suatu bisnis tunggal dengan imbalan
penyebutan dari nama bisnis di awal dan akhir acara yang disponsori. Namun pda
perkembangannya, pemilik stasiun radio segera menyadari bahwa mereka bisa
mendapatkan lebih banyak uang dengan menjual hak sponsor dalam alokasi waktu
yang lebih singkat kepada beberapa pengiklan di seluruh siaran radio mereka,
daripada menjual hak sponsor untuk bisnis tunggal per pertunjukan.
Periklanan masuk ke
media televisi komersial pada akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an. Pada masa
itu terjadi perdebatan antara pihak yang berusaha untuk mengkomersilkan radio
dan pihak yang berpendapat bahwa media radio harus digunakan hanya untuk
kepentingan non-komersial dan untuk kepentingan publik. Inggris mengenalkan
model pendanaan publik untuk BBC yang awalnya sebuah perusahaan swasta, British
Broadcasting Company, kemudian dimasukkan sebagai badan publik oleh Royal
Charter pada tahun 1927. Di Kanada, para pendukung seperti Graham Spry juga
berhasil membujuk pemerintah federal untuk mengadopsi model pendanaan publik,
mereka menciptakan Canadian Broadcasting Corporation. Namun, di Amerika
Serikat, model kapitalis menang ditandai dengan munculnya Communications Act of
1934 yang menciptakan Federal Communications Commission (FCC). Namun, Kongres
AS tidak mewajibkan perusahaan penyiaran komersial untuk beroperasi demi
kepentingan "publik , kenyamanan, dan kebutuhan. Penyiaran publik sekarang
ada di Amerika Serikat karena UU Public Broadcasting Act tahun 1967 yang
menyebabkan berdirinya Public Broadcasting Service (PBS) dan National Public
Radio (NPR).
Pada awal 1950-an,
Jaringan Televisi DuMont memulai cara yang lebih modern dengan menjual waktu
iklan untuk banyak sponsor. Awalnya, DuMont mengalami kesulitan mencari sponsor
untuk banyak program-program mereka yang dikompensasi dengan menjual blok waktu
iklan yang lebih kecil untuk beberapa pengiklan. Hal ini kemudian menjadi
standar bagi industri televisi komersial di Amerika Serikat, namun masih
merupakan hal umum sebuah program televisi dimiliki oleh sponsor tunggal.
Bahkan dalam beberapa kasus, sponsor melakukan kontrol penuh atas isi dari
acara dan memiliki biro iklan sendiri. Model sponsor tunggal kurang lazim pada
saat sekarang ini. Pada tahun 1960, kampanye iklan dengan pengeluaran uang yang
besar di saluran media massa yang berbeda menjadi lebih menonjol. Sebagai
contoh, perusahaan bensin Esso menghabiskan ratusan juta dolar untuk kampanye
dalam rangka meningkatkan brand awareness mereka.
Dengan munculnya
server iklan, pemasaran melalui internet membuka batas baru bagi pengiklan dan
memberikan kontribusi bagi boom "dot-com" pada 1990-an. Seluruh
perusahaan beroperasi hanya dengan mengandalkan dari pendapatan iklan. Pada
awal tahun 2000, sejumlah situs termasuk mesin pencari Google, mulai melakukan
perubahan dalam iklan online dengan menekankan kontekstual yang relevan,
keberadaan iklan dalam sebuah website diarahkan untuk tidak mengganggu
pengunjung tetapi dimaksudkan untuk membantu, daripada membanjiri pengguna
dengan iklan. Hal ini telah menyebabkan sejumlah besar upaya serupa dari pihak
lainnya dan kecenderungan terjadinya peningkatan mutu iklan.
Sebuah inovasi iklan
terbaru adalah "guerrilla marketing", yang melibatkan pendekatan yang
tidak biasa seperti pertemuan diadakan di tempat umum, hadiah produk seperti
mobil yang ditempeli dengan pesan merek, dan iklan interaktif di mana pemirsa
dapat merespon untuk menjadi bagian dari pesan iklan . Gerilya iklan menjadi
semakin populer di banyak perusahaan. Jenis iklan ini tidak dapat diprediksi
dan inovatif, yang menyebabkan konsumen untuk membeli produk atau ide.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan
http://en.wikipedia.org/wiki/Advertising
No comments:
Post a Comment